Skip to main content

Kisah Menarik Dengan GPS Tracker Bisa Menemukan Nmax Curian

Kisah Menarik Dengan GPS Tracker Bisa Menemukan Nmax Curian

Alat canggih bernama T-bike, GPS tracker berhasil mencegah pencurian unit Yamaha Nmax milik Septian Pamungkas.

Sepeda motor milik Septian wartawan Liputan6.com dicuri dari pagar rumahnya, Kamis (30/11/2017). Berkat alat pemancar yang disematkan pada sepeda motor atau T-bike yang biasa dikenal dengan GPS (Global Positioning System), Satreskrim Polres Ciledug berhasil Lindungi sepeda motor curian.

Baca Juga :

Yamaha Nmax terbaru mulai dari 26 jutaan dapat dibeli dengan cash maupun secara kredit dengan dp motor nmax minimal 2,5 juta.

Menanggapi hal tersebut, kami selaku Kapolri langsung memerintahkan Bareskrim Ipda April dan anggotanya untuk segera menindaklanjuti pada Jumat (12/1/2017). Motor itu ditemukan di kawasan Semplak Bogor, Jawa Barat, namun pencarian pelakunya masih terus dilakukan, rupanya Kapolsek Ciledug Kompol Supiyanto di Polsek Ciledug, Senin (4/12/2017). Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada para korban yang telah bekerja sama membantu pengungkapan kasus tersebut. Supiyanto juga mengimbau masyarakat untuk memasang perangkat GPS di kendaraannya, seperti yang dilakukan para korban agar bisa Membantu pihak kepolisian dalam mencari keberadaan para pelaku.

Terima kasih Septian, ini perlu menjadi contoh bagi yang lain, sebagai pemilik mobil perlu pengamanan, terutama yang dilengkapi GPS agar jika terjadi kehilangan, ada petunjuk untuk mengungkap kasus pencurian, ujarnya kemudian.

Septian menjelaskan kronologi kejadian yang menimpa dirinya. Menurutnya, ada beberapa saksi, yakni tetangganya. Mereka melihat dua orang di depan rumahnya sekitar pukul 5 pagi. Karena dari kejauhan ditambah situasi saat itu gerimis, dan ciri-ciri kedua pelaku tidak terlihat jelas.

Mengetahui sepeda motornya hilang, ia langsung mencoba mengaktifkan unit GPS yang terpasang di sepeda motor tersebut. Sayangnya tidak bisa terhubung. Ia langsung bergegas menuju kantor tempat GPS terpasang dan mencoba mengaktifkan alat tersebut. sayangnya petugas kantor Katakan jika alat tidak berfungsi.

Akhirnya Septian melaporkan skuter tersebut ke Polsek Ciledug sebagai barang curian. Sehari setelah menerima pesan tersebut, aplikasi GPS Pendakian aktif dan diketahui lokasi sepeda motor berada di kawasan Rumpin Bogor.

Satuan Reserse Kriminal Polres Ciledug yang dikomandani Ipda Tapril bergerak cepat setelah menerima laporan tersebut. Ia berangkat bersama lima orang anak buahnya menuju lokasi persembunyian terduga pelaku.

Setelah berkoordinasi dengan RT setempat, polisi menggeledah rumah tersangka. Kemudian mereka memeriksa semua hasilnya dan tidak ada bukti atau pelaku. Setelah mencari rumah beberapa saat, periksa kembali aplikasi GPS dan itu menunjukkan sepeda motor bergerak menjauh dari tempat dimulainya di Rumpin.

Setelah mengetahui pelaku kabur, Satreskrim Polres Ciledug melakukan pengejaran hingga menemukan sepeda motor tersebut di pelataran parkir Masjid Jami Al-Muttaqien. Diperkirakan jarak dari titik awal penemuan sepeda motor mencapai 28 kilometer.

Diperkirakan sepeda motor tersebut ditinggal pelaku karena sepeda motornya mati mendadak. Setelah diselidiki, ternyata saat polisi dan pelaku hanya berjarak 3 kilometer, operator GPS mematikan sepeda motor dari jarak jauh.

Sayang sekali si pembunuh lolos. Jika operator GPS mendengarkan perintah kami, pelakunya pasti sudah tertangkap. Beruntung sepeda motor tersebut dirampas oleh dua orang wartawan dan pelaku berhasil kabur. Kami yang rugi karena gagal membawa pulang pelaku tanpa menutup Tahrir dengan sia-sia.